Inilah Cinta

curug sewu

Cinta laksana sebuah pohon yang tumbuh di dalam hati.
Akar-akarnya adalah rasa rendah di hadapan Dzat yang dicintainya.
Batangnya adalah mengenalNya.
Rantingnya adalah rasa takut kepadaNya.
Daun- daunnya adalah rasa malu kepadaNya.
Buahnya adalah taat kepadaNya.
Dan bahan yang digunakan untuk menyiramnya adalah mengingatNya (dzikir).
Jika salah satu hal tersebut tidak ada dalam cinta maka cinta tersebut tidak sempurna.

(Ibnul Qayyim Rahimahullah)

Puisi Hari Ini

Terasa lama sekali
Kuulurkan sebuah keterasingan..

Di antara mimpi-mimpiku, lewat sebuah fantasi yang semakin terpendam waktu..

Anganku mengambang dalam pekatnya malam yang mengirim seribu hasrat..
Namun aku hanya tenggelam dalam samudramu
Dan kesendirian mulai berteluk dalam bayangmu..

Kau telah pergi..
Meninggalkan sebuah hati yang mengambang..
Getirpun menyapu kalbu
Setiap kali aku ingat kamu…

Puisi Untuk Ibu Soetarti Dan Rusmini

Gigih tulang rapuh dan nyalimu kau paksa

Beribu kata dan peluh kau curah

Perih dirasa.. kalbu tergores duka mendera

hanya rasa rindu raja dari segala raja semesta

Hai Penguasa… sang dalang Negara…

Kekasihnya tlah berkorban jiwa raga..

Hingga tinggal tanah merah terukir nama

Tiadakah pelita hingga bertingkah buta…

Wahai… sang Pencipta yang slalu disapa

Hati nya Letih.. Lelah.. Kecewa.. tiada tara..

Kini tinggal DIKAU yang terakhir dipercaya…

Yang berhak mengukir hidup dan cahaya..

(Hati dan doa’ kami untukmu…By Areas,  sebuah komentar pada posting berjudul Kasus Soetarti dan Rusmini)